Senin, 20 Mei 2013

Pertanyaan Menjebak Saat Wawancara


Tips ini buat Anda yang mau nyari kerja terus mau masuk ke segmen wawancara/interview, biasanya perusahaan akan tahu bagaimana kita lewat wawancara. So, wawancara adalah bagian penting dari melamar pekerjaan. Nah, ini merupakan pertanyaan jebakan perusahaan yang biasa di tanyakan ke kita untuk melihat kepribadian kita.
1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Ini peluang Anda untuk “menjual” diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati, jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.
2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki sepadan dengan posisi yang diperlukan.
3. Apa kelemahan utama Anda?
Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.
4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?
Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila Anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda.
5. Bagaimana Anda mengatasi masalah?
Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas, terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah.
6. Prestasi apa yang dibanggakan?
Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah,

Selasa, 15 Januari 2013

Komponen Rig

Komponen rig dapat digolongkan menjadi lima bagian besar :

Hoisting system : fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick) termasuk dalam sistem ini.

Rotary system : berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur. Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor (drill bit) untuk menggali sumur.


Sumber : www.conservation.ca.gov/. ../qh_drill_rig.aspx

Circulation system : untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem ini meliputi (1) pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar masuk-sumur dan pompa tekanan rendah untuk mensirkulasikannya di permukaan, (2) peralatan untuk mengkondisikan lumpur: shale shaker berfungsi untuk memisahkan solid hasil pemboran (cutting) dari lumpur; desander untuk memisahkan pasir; degasser untuk mengeluarkan gas, desilter untuk memisahkan partikel solid berukuran kecil, dsb.

Blowout prevention system : peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead).



Power system : yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel berkapasitas besar.


dikutip dari :http://petroleum-zone.blogspot.com

DECLINE CURVE


1. UJI PRODUKSI

Uji produksi dilakukan untuk mengetahui kemampuan produksi dan karakteristik sumur, salah satunya dengan metode back pressure.

Back pressure merupakan salah satu metode uji produksi dengan memberi tekanan balik (back pressure) yang berbeda beda. Pelaksanaannya dari tes konvensional dimulai dengan menstabilkan tekanan reservoir dengan cara menutup sumur lalu tentukan harga Pr (tekanan reservoir). Selanjutnya sumur dibiarkan berproduksi dengan laju produksi yang diubah ubah minimal 3x. Pengubahan laju produksi dilakukan setelah tekanan stabil. Setiap pergantian laju produksi tidak didahului dengan penutupan sumur.
Persamaan dasar untuk menentukan kemampuan sumur yaitu dengan menggunakan persamaan Fetkovich yaitu :

M = C(Pr^2 – Pwf^2)^n 

M : laju produksi, kg/s
Pr : tekanan reservoir rata rata, ksc
Pwf : tekanan aliran dasar sumur, ksc
C : konstanta dengan satuan yg bergantung pada q dan P
n : derajat pengaruh factor inersia turbulence aliran, 0.5 ≤ n ≤ 1,
Pada sumur panas bumi tekanan dasar sumur dapat diestimasi oleh ukuran tekanan kepala sumur yang stabil (Pwh) sehingga persamaan (1) dapat ditulis dengan :
M = C(Pr^2 – Pwh^2)^n (2)

Jika maka hubunganantara M dan pada kondisi aliran stabil berdasarkan persamaan persamaan (2) dalam menentukan kemampuan sumur adalah :

M = C (∆P^2)^n
Log M = Log C + n Log (∆P^2) (3)


2. DECLINE CURVE ANALYSIS

Decline Curve Analysis digunakan untuk estimasi perhitungan cadangan yang dapat diamati dari suatu lapangan yang mencerminkan tingkat keekonomian dari lapangan tersebut dan memprediksi kinerja produksi suatu lapangan berdasarkan data yang ada. Perhitungan decline curve didasarkan pada penurunan laju produksi di masa mendatang. Dengan menggunakan asumsi bahwa laju produksi secara kontinu mengikuti trend yang sudah ada, maka besarnya cadangan panas bumi akan dapat diperkirakan dari model trend yang telah dibuat..

Persamaan decline curve merupakan persamaan yang dikembangkan oleh Arps, (Ashtat, 2000) yaitu :

q(t) = qo / (1 + nDt)^-1/n (4)

q(t) = laju produksi panas bumi pada saat t
qo = laju produksi panas bumi awal, t = 0
n = konstanta Arps (dari laju produksi standard)
D = Decline rate awal

dimana n = 0 untuk fungsi eksponential dan n = 1 untuk fungsi harmonik.
Persamaan (4) digunakan dengan asumsi :
1. sumur diproduksi pada kondisi tekanan bawah sumur konstan
2. tidak ada perubahan area pengurasan
3. permeabilitas dan skin factor konstan
Pandang persamaan (4) , jika n = 0 pada kondisi apapun, maka :

q(t) = qo e^Dt (5)

Ln q(t) = ln (qo) - Dt (6)

Korelasikan hasil persamaan (6) terhadap waktu (t) kemudian diplot sehingga diperoleh ln (qo) = titik potong grafik dengan waktu dan D = -(kemiringan grafik dengan ln (mass flow normalisasi)).

Prosedur kerja pengolahan data

Ambil C dan n dari hasil perhitungan n uji produksi; dan data laju alir massa (M) dan tekanan alir kepala sumur P¬wh yang diperoleh setiap hari. Akan dihitung tekanan dalam reservoir (Pr) dengan menggunakan persamaan :

Pr = √(M/C)^1/n + Pwh^2 (7)

Hitung laju alir normalisasi setiap harinya denganmenggunakan tekanan aliran dasar sumur pada kondisi stabil, Pwh = 15, sehingga :


q(t) = C [Pr^2 – 15^2]^n (8)

Persamaan di atas dapat dilinierkan kemudian hasilnya yaitu ln(M) korelasikan dengan waktu sehingga didapat ln(M) = titik potong grafik dengan waktu, dimana

M = exp ln(M) (9)

Langkah perhitungan :
Diketahui n, C, Pwh initial dari hasil pengukuran. Akan dihitung D dan qo

1. Hitung Pr dengan menggunakan persamaan Pr = √(M/C)^1/n + Pwh^2 dengan M diperoleh dari data mass flow setiap harinya.
2. Hitung Mnorm, Mnorm = C (Pr^2 – 15^2)^n untuk setiap t
3. Hitung ln Mnorm, korelasikan dengan t sehingga diperoleh bentuk persamaan :

y = αt + ᵦ

y = ln q(t) ; α = D ; ᵦ= ln qo

dikutip dari : http://petroleum-zone.blogspot.com

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...